Kamis, 25 Oktober 2012

Kamis, 11 Oktober 2012

Sekedar Sapa :)

Hallo hallo semua...
apakabarnyaa...
mari kita berkumpul di sini..

Liat di laman penghuni XI IPS 3 dehh, ada sesuatuk,,:D


Gomawo..

Sabtu, 06 Oktober 2012

Narsis dikit boleh lah yaa.. :D














FF ONE SHOOT Kedua ku ^^



NAMPANG FOTO WOYY :D


  •  Tittle : Mianha, Gomawo , saranghae
  • Author : Widi Yanti a.ka Hwang Min Young
  • Genre : Romance
  • Length : One shoot
  • Main cast : Hwang Min Young and family, park wookwang de-el-el


Annyeong saya datang bawa FF kedua saya nih , fanfic yang super khayal  yang saya buat sendiri  jadi mohon kritik dan sarannya. Mian kalau nggak bagus,gaje or apalah   hehehe . FF ini aku bikin berdasarkan murni dari otak ngayal saya .  DONT BASHING MY FF.  jika udah baca ini FF jangan lupa RCL yaa minimal like lah hahaa^^ RCL kalian sangat berarti bagi karyaku hahaha :D
oke gausah banyak cingcong lagi,, kita simak kisahnya
CEKIPPRETT

Hwang Min young  ,gadis lugu nan supel lahir dari keluarga yang cukup berada . Kehidupannya sungguh membuat iri siapa saja yang mengenalnya, Keluarga yang menyayanginya,ayah, ibu, dan kakak perempuan yang juga amat menyayanginya, apalagi dengan adanya Park Woo kwang  semakin menambah lengkap warna hidupnya ,mereka telah berhubungan lebih dari 2 tahun.
“ Hari ini kau terlihat sangat manis dengan shall itu “ Puji seorang namja  yang tak lain adalah Wookwang  “Benarkah?” Jawab Min young dengan gembira namun melihat  wookwang yang cekikikan itu muncul kecurigaan dari diri Min young. “ Bohong, Apa kau berbohong padaku?”(dengan raut muka judes) “ ah~ tanpa shall itupun kau tetap yang paling manis bagiku” dengan melebarkan senyum mautnya. “ kali ini gombal atau apa?”  Tanya nya lagi “ ah` tidak aku tidak bohong,percayalah padaku.” Akhirnya tawa pun meledak dari keduanya ,benar benar pasangan yang serasi.
Hari ini hari selasa,mereka sekeluarga mengantar kepergian kakak Min young, ia akan kuliah di America. Min young sangat menyayangi kakaknya sehingga ia tidak rela dengan kepergian saudara satu-satunya itu. Kakak Min young bernama Min sun. “ jangan lupa sering sering nelfon kerumah ya kak! Aku pasti akan merindukanmu” air matapun mengalir dari mata indah Min young yang kemudian diseka oleh Min young “ tidak apa apa adik kecil kakak akan selalu mengabari keadaanku” jelasnya seraya tersenyum manis pada  Min young ‘”jaga ayah dan ibu yah! Dan kau janagn manja apalagi nakal, pasti akan ku hukum kau..hehehe”
Dengan kepergian kakaknya itu rumah pun semakin sepi. Tak ada canda tawa yang menghiasi rumah tersebut, hanya ada Min young , Ayah, dan Ibunya di tambah dengan satu pembantu. Seperti biasa sepulang dari sekolah Min young mampir ke Panti asuhan ‘EOMMA’ ,dia sangat menyukai anak anak , saat Min Young datang mereka menyambut Min young dengan senyum khas anak anak . Min young membagikan sekantong plastik cokelat kesukaan mereka. Sepulang dari panti asuhan Min young menuju kedapur ia ingin sekali membantu pekerjaan bi Hee joo. Dia membantu mencuci piring ,tiba tiba sesuatu yang berbeda dirasakan oleh Min young kali ini dia merasakan pusing yang teramat menusuk kepalanya , pandangan matanya kabur nan bekunang- kunang sampai akhirnya dia tak sadarkan diri.
Jam dinding menunjukan pukul 17.35 sore ia terbangun dari tidurnya, “ apa yang terjadi ?” tanyanya pada diri sendiri . “ apa aku pinsan? Ah mungkin aku terlalu letih hingga akhirnya tak sadarkan diri, aku harus bagaimana mungkin ayah dan ibu mengkhawatirkanku” ucapku lagi.
Namun semakin hari Min young semakin merasakan ada ketidakberesan pada tubuhya. Sepulang sekolah ia memutuskan untuk memeriksakan keadaannya ke Dokter  keluarga. Min young memasuki ruang pemeriksaan dengan sangat santai kareana ia berfikir bahwa ia sehat sehat saja.  “ Paman bagaimana Hasilnya ? belakangan ini aku sering mimisan dan terkadang juga aku pinsan, padahal ini tidak pernah terjadi sebelumya” Dokter itupun hanya terdiam dengan raut wajah prihatin. Min young menjadi was was dengan ini ia pun mendesak Dokter itu agar berbicara jujur. “ seharusnya ini aku katakan pada kedua orang tua mu  bukan padamu aku takut kalau kau tak sanggup menghadapi kenyataan ini .” Jawab Dokter Joong nim. “ tidak apa apa Paman, kau tahu sendirikan? Aku itu anak yang kuat. Jadi katakanlah semuanya padaku!”   “ Kanker Darah stadium akhir “ jawabnya singkat. “hahaha… Paman kau jangan bergurau seperti itu tidak lucu tau, “ maafkan paman Min young ini yang sebenarnya “
Min young terdiam dan perlahan lahan air matanya mengalir semakin deras. Ia tidak bias berkata kata lagi ,yang dia fikirkan hanyalah Ayah dan Ibunya . Ia takut kedua orang tuanya menjadi sedih karena kejadiaan ini ,akhirnya Min young menyembunyikan Fakta ini. Ia pulang ke rumah dan bergegas membersihkan  wajahnya agar tak terlihat lembab. Ibunya menanyakan keadaan Min young dan Min young menjawab baik baik saja, tidak mungkin ia menjawab yang sebenarnya. Menyembunyikan penyakit itu mudah saja namun menyembunyikan rasa sakitnya itu ia tak mampu. Ia sering menangis sambil merintih kesakitan, bagaimana tidak gadis berusia 17 tahun itu telah digerogoti penyakit yanh mematikan itu namun ia bertekad untuk berjuang samapai akhir.
Di taman sekolah Min young duduk manis di bangku dekat pohon - pohon yang rindang itu, Tidak ada Wookwang yang biasa menemaninya kemanapun. Mungkin dia sedang melakukan penelitian,yahh karena dia anak IPA yang terpilih sebagia ketua KIR Karya ilmiah Remaja Di sekolah kami. Dari kejauhan Nampak seseorang bertubuh tinggi yang berjalan kearahnya. Tak jelas memang  wajah orang itu karena pandangan Vira mulai kabur. Namun dia tetap mencoba tenang dengan keadaan ini walaupun sesungguhya ia takut setengah mati. “ sayaangg” Ujar seseorang itu. Mendengar suara itupun Min young langsung mengenalinya wookwang  menatap wajah cantik Min young tapi  Min young hanya terdiam ia kikuk dengan keadaannya kali ini. Saat Wookwang menatap wajahnya dalam dalam ia merasakan sesuatu yang berbeda dari pacarnya itu. “ kau pucat sekali?” Tanyanya “ benarkah? Ini hanya perasaanmu saja atau mungkin aku kurang tebal memakai lipstick?”  “ sejak kkapan kau memakai lipstick?” “ ada deh..mau tau aja!” sakit yang teramat dalam kian menggerogotinya sungguh aku tak mau mati  dihadapannya” batin  Min young ia memancing agar Wookwang pergi. “ aku haus, tolong belikan aku minuman “ ujarnya pada Wookwang kemudian Wookwang pun pergi untuk membeli minuman  saat itu pula lah Min young menuju toilet sekolah ia merintih kesakitan disana, yahh lebih baik seperti ini daripada di depan Wookwang . Dalam tangisnya ia berkata terimakasih pada Ayah dan ibunya yang dengan sepenuh hati mencintai nya, juga untuk Kakak Min sun dan Wookwang.
2jam kemudian kelas telah usai murid murid berhamburan keluar sekolah Wookwang  sibuk mencari cari Min young yang dari tadi tidak kelihatan . “ kau kemana saja? Aku mencarimu kemana mana! Aku khawatir tau.”  “ maaf tadi aku ada urusan mendadak, maaf yahh?” Min young mencoba tersenyum walau terlihat sangat aneh. Dalam perjalanan pulang Min young memberikan berbincang-bincang dengan Wookwang. Jika Wookwan g bisa tanpa Min young sehari saja maka ia kan mencintai selamanya. “apa benar?” Tanya Daniel  “ ia aku janji jika kau bisa melakukanya yaitu seharian tanpa menelefon, sms, atau inbox di facebokku  maka selamanya aku akan mencintaimu” Wookwang langsung menyanggupi tantangan Mon young itu tanpa pikir panjang lagi.
Keesokan harinaya Wookwang  berhasil melakukan tantangan dari Min young walaupun dengan perjuangan yang keras. Keesokan harinya Ia bermaksud kerumah Min young untuk malam mingguan bersama. Namun sayang berita mengejutkan keluar dari mulut Min sun kakak Min young,ia mengatkan bahwa Min young telah meninggal sehari sebelumy. Wookwang merasakan bahwa hidupnya sudah hancur lagi, ia baru menyadari makna dari tantangan, Min young, Min young tak ingin memperlihatkan kesakitannya didepan orang yang ia kasihi makanya ia berbuat seperti itu. Wookwang yang tak pernah menangis sebelumnya itu sekarang menangis tersedu sedu dengan terus memanggil nama Min young.Ia pun mengunjungi makam Min young untuk mengucapkan terimakasih dan permintaan maafnya , Ia juga berjanji akan mencintai  Min young selamanya sampai takdir mempertemukan mereka di dunia yang kekal nan abadi.

                                                                                                 The End